MAGISTER PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM UNIB

BUMI LESTARI LANGIT BEBAS POLUSI

Pengaruh Kondisi Sosial dan Pengetahuan Lingkungan Ibu-ibu Rumah Tangga terhadap Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Tugu Mulyo Kabupaten Musi Rawas April 4, 2018

Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 3:10 am
Tags:

Oleh: Femy Anggeraini

Abstrak

Meningkatnya jumlah penduduk menjadi faktor meningkatnya jumlah sampah. Kondisi tersebut jika tidak adanya upaya penangan sampah yang baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Timbulnya masalah sampah di Kecamatan Tugumulyo kabupaten Musi rawas, diduga tidak lepas dari berbagai faktor antara lain kurangnya pengetahuan tentang lingkungan dan rendahnya faktor sosial masyarakat. Ibu-ibu rumah tangga dianggap memiliki hubungan langsung dan tanggungjawab yang tinggi dalam proses penimbunan dan pengelolaannya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kondisi sosial Ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas (2) tingkat pengetahuan lingkungan Ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas (3) pengaruh kondisi sosial Ibu-ibu rumah tangga terhadap pengelolaan sampah rumah tangga; dan (4) pengaruh tingkat pengetahuan Ibu-ibu rumah tangga terhadap pengelolaan sampah rumah tangga. (more…)

 

PENCEMARAN AIR SUNGAI DI PERKOTAAN November 23, 2016

Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 3:07 pm
Tags:

Oleh: DEKI ANDES PUTRA

ABSTRAK

Seiring kemajuan zamankeadaan lingkungan semakin menjadi perhatian utama untuk dijadikan pengamatan.Lingkungan sudah mengalami berbagai macam perubahan yang cukup signifikan,salah satunya adalah pencemaran lingkungan.Pencemaran lingkungan telah menjadi salah satu permasalahan yang tengah dihadapi kota-kota di Indonesia.

Pencemaran disini dapat diartikan sebagai  keadaan dimana masuknya atau dimasukinya makhluk hidup atau komponen lain yang membuat berubahnya tatanan lingkungan atau proses alam yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.Salah satu pencemaran yang terjadi adalah pencemaran sungai.Pencemaran sungai dapat menyebabkan berbagai macam kerugian, tidak hanya kerugian bagi manusia tetapi kerugian juga di derita oleh hewan dan tumbuhan. Pencemaran sungai disebabkan oleh 2 faktor: Pencemaran yang disebabkan oleh Alam dan Pencemaran yang disebabkan oleh Manusia. Ada juga berbagai macam bahan pencemar air sungai, mulai dari bahan organik yang dapat diuraikan secara alami sampai bahan-bahan anorganik yang tidak dapat diuraikan secara alami. .

(more…)

 

PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA YANG MERUPAKAN SALAH SATU FAKTOR PENENTU PADA PENILAIAN ADIPURA. February 8, 2015

Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 1:36 am
Tags: , ,

Wardani

I. ABSTRAK
Kecenderungan kerusakan lingkungan hidup semakin kompleks baik di pedesaan dan perkotaan. Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia adalah pembuangan sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa di apa-apakan lagi. Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar dimana lingkungan menjadi kotor dan sampah yang membusuk akan menjadi bibit penyakit di kemudian hari.Untuk mengatasi masalah itu partisipasi atau peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup belum nampak secara signifikan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka, pemerintah dalam hal ini menunjuk Kementerian Lingkungan Hidup mengadakan Program Adipura yaitu program yang mendorong pemerintah daerah dan masyarakat mewujudkan kota yang bersih dan teduh. Ini dilakukan dengan harapan setiap daerah dapat mendayagunakan seluruh kemampuannya melalui dukungan dari segenap segmen masyarakat untuk secara bersama-sama mengatasi permasalahan lingkungan hidup perkotaan. Dengan melaksanakan pengelolaan-pengelolaan sampah, baik secara alami ataupun dengan campur tangan manusia yang diharapkan akan dapat mengurangi penumpukan sampah di lokasi pembuangan akhir sampah atau TPA. Dimana hal ini secara otomatis dapat membuat lingkungan akan lebih bersih dan lebih segar.Ini juga yang menjadi salah satu faktor penentu untuk mendapatkan Adipura tersebut adalah proses pengolahan TPA (tempat pembuangan akhir) sampah baik organik dan anorganik. (more…)

 

KONSERVASI WILAYAH PESISIR May 19, 2013

Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 11:23 pm
Tags: ,

Oleh  :  Amelia

ABSTRAK

Kata kunci dari konservasi wilayah pesisir mencakup pemanfaatan, perlindungan, pelestarian, serta terjaminnya ekosistem yang berkesinambungan. Hal tersebut dilakukan karena sumberdaya pesisir baik flora, fauna, dan ekosistem memiliki kegunaan dan nilai  ekologis, ekonomis dan sosial yang penting.

Pada saat ini program/strategi konservasi wilayah pesisir menjadi agenda penting mengingat kerusakan sumberdaya pesisir akibat pencemaran yang berasal dari wilayah pesisir dan sekitarnya. Dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan di wilayah pesisir dapat membahayakan kelestarian ekosistem pesisir. Ekosistem pesisir yang rusak dapat mengganggu kehidupan dan penghidupan manusia, spesies lain dan lingkungannya. Fenomena kerusakan wilayah pesisir dapat dipantau baik melalui media cetak dan elektronik maupun dapat dilihat secara langsung di lapangan. Kerusakan wilayah pesisir bukan hanya oleh penduduk wilayah pesisir saja, tetapi juga oleh penduduk sekitarnya. (more…)

 

ANALISIS DAMPAK PERKEBUNAN SAWIT TERHADAP DAERAH ALIRAN SUNGAI DI KABUPATEN KAUR April 29, 2013

Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 3:22 am
Tags: , ,

Oleh:  Uxtie mezulianti

ABSTRAK

Kabupaten Kaur adalah salah satu kabupaten yang menjadi target perluasan perkebunan sawit di Indonesia dengan target mencapai ratusan ribu hektar. Hal ini terbukti dengan telah dilakukannya kunjungan para pengusaha dari beberapa negara yakni Malaysia, Brunai Darusalam dan dari pengusaha ibu kota pada akhir tahun 2006 hingga awal tahun 2007 ini. Pemerintah kabupaten kaur menyambut baik rencana tersebut dengan telah dikeluarkannya izin prinsip kepada investor tersebut yang akan membuka kebun kelapa sawit dengan pola plasma dan inti. Akan tetapi, perkebunan kelapa sawit tersebut cenderung telah merambah ke hutan lindung, yang akan memicu kerusakan Daerah Aliran Sungai. Melihat kondisi tersebut, maka penyusun melakukan penelitian dengan judul analisis dampak perkebunan kelapa sawit terhadap Daerah aliran sungai di kabupaten kaur.

Permasalahan yang diteliti ialah dampak perkebunan kelapa sawit terhadap Daerah Aliran Sungai  di Kabupaten Kaur.

Penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh perkebunan sawit terhadap aliran permukaan dan erosi tanah di Daerah Aliran Sungai (DAS)  Kabupaten Kaur. (more…)

 

ADAPTASI PETANI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM January 10, 2013

Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 11:14 pm
Tags: ,

M. Arief Firdaus (E2AA012014)

Abstrak

Meningkatnya kadar CO2 di atmosfer akibat pembakaran bahan bakar fosil, pengrusakan dan alih fungsi  hutan, kegiatan pertanian, industri dan limbahnya telah meyebabkan pemanasan global. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling dipengaruhi oleh perubahan iklim dikarenakan sifatnya yang banyak dipengaruhi oleh kondisi iklim lingkungan yang ada disekitarnya. Bagi petani kondisi ini mempunyai arti semakin tingginya ancaman menurunnya hasil pertanian atau bahkan gagal panen yang pada akhirnya mengancam ketahanan pangan. Kemampuan petani di tingkat lapangan untuk beradaptasi dengan kondisi ini menjadi sangat penting untuk mengurangi resiko ancaman yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Autonomous adaptation merupakan bentuk adaptasi sektoral/individu yang dilakukan petani menghadapi perubahan iklim. Sedangkan planned adaptation bersifat multisekoral/menyeluruh dan terencana. Beberapa faktor yang berhubungan dengan praktek pertanian yang adaptif (baik autonomous maupun planned adaptation) terhadap perubahan iklim adalah pengetahuan petani terhadap adanya perubahan iklim khususnya suhu udara dan curah hujan, pengalaman mengalami bencana terkait perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, sulitnya menentukan waktu tanam yang tepat, frekuensi pendampingan oleh tenaga tehnis, akses terhadap modal/input pertanian , akses dan pemanfaatan terhadap informasi klimatologi berhubungan dengan adopsi praktek pertanian yang adaptif, dan lokasi geografis.  Bentuk praktek pertanian adaptif yang dijumpai dalam telaah ini adalah memajukan waktu tanam berdasarkan informasi klimatologi, melakukan pemilihan jenis tanaman yang tepat sesuai perkiraan informasi klimatologi, pemanfaatan bibit unggul yang tolerant terhadap kondisi tertentu seperti kadar garam tinggi atau kondisi kering atau basah, rotasi dan diversifikasi tanaman, pertanian terintegrasi, pemanfaatan pupuk hayati, pemanfaatan biopeptisida, pengaturan sistim irigasi dan kegiatan penanaman pohon.

Kata kunci: perubahan iklim, adaptasi, pertanian, pemanasan global, praktek pertanian adaptif (more…)

 

REHABILITASI LAHAN KRITIS DENGAN SISTEM AGROFORESTRY Oleh : HELEN TIORITA September 2, 2012

Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 2:11 am
Tags: ,

ABSTRAK

Meningkatnya lahan kritis merupakan kesatuan antara pemicu dengan kondisi biofisik, social budaya, ekonomi dan terkait dengan tanah sebagai factor utama. Lahan kritis sebagai salah satu kawasan yang luasannya cukup luas dan produktivitas lahan masih kurang dalam hal pengelolaannya. Kegiatan rehabilitasi lahan pada lahan kritis merupakan salah satu upaya peningkatan sumber daya alam yang ada untuk dapat dikembangkan dan dilestarikan. Rehabilitasi lahan kritis dengan system agroforestry adalah kombinasi dari suatu metode penanaman tanaman pertanian dengan kehutanan yang mana dalam hal pengelolaannya mengikutsertakan partisipasi masyarakat yang ada disekitarnya. (more…)

 

Hutan August 25, 2012

Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 1:16 pm
Tags:

oleh: HABIBI

                                                                                               

A.LATAR BELAKANG

            Seperti telah kitam ketahui bersama, bahwa hutan merupakan paru- paru bumi tempat berbagai satwa hidup, hasil tambang dan berbagai sumberdaya lainnya yang bias kita dapatkan dari hutan yang tak ternilai harganya bagi manusia.

Keberadaan hutan, dalam hal ini  daya dukung hutan terhadap segala aspek kehidupan manusia,satwa dan tumbuhan sangat ditentukan pada tinggi rendahnya kesadaran manusia akan arti penting hutan di dalam pemempaatan dan pengelolaan hutan. Hutan menjadi media hubungan timbal balik antara manusia dan mahluk hidup lainya dengan fakto- factor alam yang terdiri dari proses ekologi dan merupakan satu kesatuan siklus yang dapat mendukung kehidupan (Reksohadiprojo, 2000)

B.DEFINISI DAN PENGERTIAN HUTAN

Hutan secara konsepsional yuridis dirumuskan di dalam pasal 1 ayat ( 1 )Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan. Menurut Undang – undang tersebut, Hutan adalah satu kesatuan ekosistem berupa hamparan  lahan berisi sumberdaya alam, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat di pisahkan.

            Pengertaian hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya.Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas. (more…)

 

KAJIAN KARAKTERISTIK DAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PETANI SEKITAR HUTAN July 30, 2012

Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 12:45 am
Tags: , ,

Oleh Sasmadi

Abstrak

 

Pemanfaatan sumberdaya hutan perlu dilakukan dengan memperhatikan prinsip kelestarian. Pemanfaatan hutan dengan mengkonversinya menjadi kebun kopi akan menyebabkan fungsi hutan sebagai pencegah erosi menjadi berkurang. Apalagi jika konversi kawasan hutan ini dilakukan pada daerah hulu DAS, yang merupakan daerah dengan kemiringan lereng lebih dari 15%. DAS Air Bengkulu adalah salah satu DAS yang mengalami  tekanan akibat kepadatan penduduk. DAS Air Bengkulu mulai dibuka pada jaman kolonial Belanda yaitu pada tahun 1936, dan terus berlanjut baik melalui program transmigrasi umum maupun transmigrasi lokal. Akibat kedatangan penduduk secara bergelombang ini, pembukaan kawasan hutan dalam wilayah DAS Air Bengkulu semakin meluas. Etnis utama yang mendiami kawasan DAS Air Bengkulu adalah Rejang, Lembak, dan Jawa, yang ketiganya hidup berdampingan akan tetapi letak rumah masing – masing etnis berkumpul dan berdekatan antara sesama etnis. Proses interaksi antar etnis berlangsung lama dan memerlukan bantuan pihak ketiga untuk mempercepatnya.

 Kata Kunci : Kajian Karakteristik, Kegiatan Petani Sekitar Hutan, Das Air Bengkulu. (more…)

 

EFEK PEMBUKAAN KEBUN KOPI RAKYAT DI LAHAN BERLERENG DI KECAMATAN NASAL KABUPATEN KAUR PROVINSI BENGKULU TERHADAP BAHAYA DEGRADASI LAHAN July 10, 2012

Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 11:24 pm
Tags: ,

 

Oleh : Ivan Roy

ABSTRAK

 Kerusakan tanah adalah  proses atau fenomena penurunan kapasitas tanah dalam mendukung kehidupan dengan hilangnya  atau menurunnya fungsi tanah, baik fungsinya sebagai sumber unsur hara tumbuhan maupun maupun fungsinya sebagai matrik tempat akar tumbuhan berjangkar dan tempat air tersimpan. Proses  kerusakan tanah sebagai proses atau fenomena penurunan kemampuan tanah dalam mendukung kehidupan pada saat ini atau pada saat yang akan datang yang disebabkan oleh ulah manusia.

Faktor penyebab degradasi disebabkan oleh 2 faktor utama yakni ulah manusia dan kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan ini termasuk tipe kelerengan lahan, semakin tinggi kelerengan lahan maka tingkat degredasi lahan semakin besar. Pembukaan kebun kopi pada lahan berlereng dengan tanpa pengolahan lingkungan yang berkelanjutan seperti kebun tanpa naungan ataupun tanaman pelindung memberi dampak posistif penurunan produktivitas lahan, produktifitas tanaman dan pendapatan petan.

Secara geografis penutupan vegetasi lahan bahwa kecamatan Nasal memiliki 65,03 % areal semak belukar dan perkebunan  lahan terbuka sedangkan  tingkat kemiringan bergelombang berbukit  sampai bergunung mencapai 95,95 % . Dilokasi ini aktifitas masyarakat sangat aktif dengan  budidaya pertanian dengan tanaman keras dimungkinkan bahwa efek degradasi lahan tersebut  sangat besar tejadi.

Ditinjau dari segi lingkungan, perkebunan pola agroforestry/hutan rakyat merupakan salah satu bentuk untuk pengendalian atau rehabilitasi kerusakan lahan dimana keragaman hayati didalam lahan akan bertindak sebagai penghadang fisik antara air hujan dan permukaan tanah, sehingga air hujan yang jatuh menetes secara perlahan, tidak menghempas permukaan tanah sehingga run off dan erosi dapat diperkecil.

 Kata Kunci :  Kebun Kopi Rakyat, Lahan Berlereng, Bahaya Degradasi Lahan

Selengkapnya