MAGISTER PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM UNIB

BUMI LESTARI LANGIT BEBAS POLUSI

PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA YANG MERUPAKAN SALAH SATU FAKTOR PENENTU PADA PENILAIAN ADIPURA. February 8, 2015

Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 1:36 am
Tags: , ,

Wardani

I. ABSTRAK
Kecenderungan kerusakan lingkungan hidup semakin kompleks baik di pedesaan dan perkotaan. Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia adalah pembuangan sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa di apa-apakan lagi. Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar dimana lingkungan menjadi kotor dan sampah yang membusuk akan menjadi bibit penyakit di kemudian hari.Untuk mengatasi masalah itu partisipasi atau peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup belum nampak secara signifikan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka, pemerintah dalam hal ini menunjuk Kementerian Lingkungan Hidup mengadakan Program Adipura yaitu program yang mendorong pemerintah daerah dan masyarakat mewujudkan kota yang bersih dan teduh. Ini dilakukan dengan harapan setiap daerah dapat mendayagunakan seluruh kemampuannya melalui dukungan dari segenap segmen masyarakat untuk secara bersama-sama mengatasi permasalahan lingkungan hidup perkotaan. Dengan melaksanakan pengelolaan-pengelolaan sampah, baik secara alami ataupun dengan campur tangan manusia yang diharapkan akan dapat mengurangi penumpukan sampah di lokasi pembuangan akhir sampah atau TPA. Dimana hal ini secara otomatis dapat membuat lingkungan akan lebih bersih dan lebih segar.Ini juga yang menjadi salah satu faktor penentu untuk mendapatkan Adipura tersebut adalah proses pengolahan TPA (tempat pembuangan akhir) sampah baik organik dan anorganik. (more…)

 

DAMPAK LIMBAH MEDIS RUMAH SAKIT TERHADAP LINGKUNGAN January 4, 2014

Filed under: Kesehatan — Urip Santoso @ 12:06 pm
Tags:

Oleh: Rizka Utama 

ABSTRAK 

Rumah sakit bersih adalah tempat pelayanan kesehatan yang dirancang, dioperasikan dan dipelihara dengan sangat memperhatikan aspek kebersihan bangunan dan halaman baik fisik, sampah, limbah cair, air bersih dan serangga/ binatang pengganggu. Namun menciptakan kebersihan di rumah sakit merupakan upaya yang cukup sulit dan bersifat kompleks berhubungan dengan berbagai aspek antara lain budaya/ kebiasaan, perilaku masyarakat, kondisi lingkungan, social dan teknologi.

Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya.

Limbah rumah sakit, khususnya limbah medis yang infeksius belum di kelola dengan baik.Sebagian besar pengelolaan limbah infeksius disamakan dengan limbah medis noninfeksius, selain itu kerap bercampur limbah medis dan non medis yang justru memperbesar permasalahan limbah medis.

Pengolahan limbah rumah sakit dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang diutamakan adalah sterilisasi, yakni berupa pengurangan dalam volume, penggunaan kembali dengan sterilisasi lebih dulu, daur ulang dan pengolahan.  Hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengolahan limbah adalah pemisahan limbah, penyimpanan limbah, penanganan limbah dan pembuangan limbah.

Kata kunci: Limbah medis, rumah sakit, dampak terhadap lingkungan, pengelolaan limbah. (more…)

 

MENUJU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Membangun tanpa merusak lingkungan June 13, 2013

Filed under: Uncategorized — Urip Santoso @ 3:06 am
Tags: , ,

Oleh:  Wiryono
Pondahuluan
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia mengeksploitasi sumberdaya mengolahnya menjadi produk-produk alam dan yang sesuai dengan keperluannya. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan peningkatan gaya hidup maka kebutuhan akan sumberdaya alam meningkat. Eksploitasi sumberdaya alam dan pemanfaatanya yang didasarkan pada kepentingan ekonomi jangka pendek telah menimbulkan dua sisi kerusakan lingkungan. Di satu sisi terjadilah penyusutan sumberdaya alam dan di sisi lain terjadilah penumpukan limlah yang mengakibatkan polusi.
Jika pembangunan yang hanya mementingkan kepentingan ekonomi jangka pendek diteruskan maka kerusakan lingkungan akan semakin parah sehlngga generasi mendatang tidak lagi memiliki sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan akan hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat. Agar kita dapat mewariskan lingkungan dalam keadaan baik sehingga generasi mondatang masih dapat memenuhi kebutuhan hidupnya maka kita perlu melaksanakan pembangunan tanpa merusak lingkungan, atau yang disebut pembangunan berkelanjutan.
Meskipun jargon pembangunan berkelanjutan sudah dipopulerkan sejak tahun 1980-an, pada kenyataannya pelaksanaan pembangunan di lndonesia, termasuk di provinsi Bengkulu, masih
menittkberatkan pada pembangunan ekonomi jangka pendek. Para kepala daerah berupaya keras untuk meningkatkan PAD. Kawasan konservasi dan hutan lindung yang tidak boleh dieksploitasi dianggap sebagai penghambat pembangunan. Ada keinginan sebagian pejabat dan masyarakat untuk mengalihfungsikan kawasan konservasi dan hutan lindung mienjadi kawasan budidaya sehingga dapat diolah dan menghasilkan uang.

Selengkapnya.

 

KONSERVASI WILAYAH PESISIR May 19, 2013

Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 11:23 pm
Tags: ,

Oleh  :  Amelia

ABSTRAK

Kata kunci dari konservasi wilayah pesisir mencakup pemanfaatan, perlindungan, pelestarian, serta terjaminnya ekosistem yang berkesinambungan. Hal tersebut dilakukan karena sumberdaya pesisir baik flora, fauna, dan ekosistem memiliki kegunaan dan nilai  ekologis, ekonomis dan sosial yang penting.

Pada saat ini program/strategi konservasi wilayah pesisir menjadi agenda penting mengingat kerusakan sumberdaya pesisir akibat pencemaran yang berasal dari wilayah pesisir dan sekitarnya. Dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan di wilayah pesisir dapat membahayakan kelestarian ekosistem pesisir. Ekosistem pesisir yang rusak dapat mengganggu kehidupan dan penghidupan manusia, spesies lain dan lingkungannya. Fenomena kerusakan wilayah pesisir dapat dipantau baik melalui media cetak dan elektronik maupun dapat dilihat secara langsung di lapangan. Kerusakan wilayah pesisir bukan hanya oleh penduduk wilayah pesisir saja, tetapi juga oleh penduduk sekitarnya. (more…)

 

ANALISIS DAMPAK PERKEBUNAN SAWIT TERHADAP DAERAH ALIRAN SUNGAI DI KABUPATEN KAUR April 29, 2013

Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 3:22 am
Tags: , ,

Oleh:  Uxtie mezulianti

ABSTRAK

Kabupaten Kaur adalah salah satu kabupaten yang menjadi target perluasan perkebunan sawit di Indonesia dengan target mencapai ratusan ribu hektar. Hal ini terbukti dengan telah dilakukannya kunjungan para pengusaha dari beberapa negara yakni Malaysia, Brunai Darusalam dan dari pengusaha ibu kota pada akhir tahun 2006 hingga awal tahun 2007 ini. Pemerintah kabupaten kaur menyambut baik rencana tersebut dengan telah dikeluarkannya izin prinsip kepada investor tersebut yang akan membuka kebun kelapa sawit dengan pola plasma dan inti. Akan tetapi, perkebunan kelapa sawit tersebut cenderung telah merambah ke hutan lindung, yang akan memicu kerusakan Daerah Aliran Sungai. Melihat kondisi tersebut, maka penyusun melakukan penelitian dengan judul analisis dampak perkebunan kelapa sawit terhadap Daerah aliran sungai di kabupaten kaur.

Permasalahan yang diteliti ialah dampak perkebunan kelapa sawit terhadap Daerah Aliran Sungai  di Kabupaten Kaur.

Penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh perkebunan sawit terhadap aliran permukaan dan erosi tanah di Daerah Aliran Sungai (DAS)  Kabupaten Kaur. (more…)

 

KONSENTRASI MINYAK CENGKEH (Eugenia aromatica) TERHADAP KELULUSAN HIDUP IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DALAM TRANSPORTASI TERTUTUP March 25, 2013

Filed under: Sumberdaya — Urip Santoso @ 12:40 am
Tags: ,

Oleh: Indra Gunawan

ABSTRAK

Transportasi dan perdagangan bibit ikan dalam bentuk hidup menjadi pilihan yang tepat apabila kondisi optimalnya diketahui menjaga tingkat kelulusan hidup ikan. Salah satu cara untuk mendapatkan tingkat kelulusan hidup tinggi dengan membuat ikan pingsan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis minyak cengkeh (Eugenia aromatic) yang tepat pada anestesi ikan nila (Oreochromis niloticus). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) empat perlakuan yaitu dosis minyak cengkeh 0 ml/l air, 0,010ml/l air, 0,015ml/l air, dan 0,020ml/l air diulang enam kali.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian minyak cengkeh sebagai bahan pembius berpengaruh terhadap kondisi klinis benih ikan selama proses pengangkutan. Pemberian minyak cengkeh sebagai bahan pembius berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat kelulusan dan kelangsungan hidup ikan nila dalam transportasi. Tingkat kelulusan hidup dan kelangsungan hidup tertinggi yaitu 88,518% pada dosis 0,015 ml/l. Tingkat kelulusan hidup dan kelangsungan hidup terendah yaitu 71,48% pada dosis 0,020 ml/l air atau 74,445% pada dosis 0 ml/l air.

KATA KUNCI: transportasi, minyak cengkeh, anesthesi, ikan nila (more…)

 

PENGOLAHAN LIMBAH KULIT KOPI DAN PEMANFAATANNYA YANG MENJADI NILAI TAMBAH DALAM KEHIDUPAN February 21, 2013

Filed under: Sumberdaya — Urip Santoso @ 11:44 pm
Tags:

OLEH:  ARIEF BUDIMAN

ABSTRAK

 

Tingginya hasil panen kopi di kabupaten Kepahiang berdampak pada banyaknya limbah kulit kopi yang dihasilkan pada proses pengolahan biji kopi menjadi bubuk kopi. Keterbatasan informasi dan sosialisasi serta kesadaran masyarakat dalam pengolahan dan pemanfaatan limbah yang dihasilkan oleh kulit kopi ini membawa pengaruh pada lingkungan. Yaitu menumpuknya limbah tersebut di sekitar pemukiman masyarakat dan tempat pengilingan kopi bubuk. Sebagian masyarakat menanggulangi penumpukan limbah tersebut dengan membakarnya begitu saja. Limbah tersebut seharusnya bisa menjadi nilai tambah pemanfaatannya dan penggunaannya. Secara sederhana bisa dijadikan sebagai pupuk alami pada tanaman kopi itu sendiri. Selain itu juga bisa dimanfaatkan sebagai media tumbuh jamur pada baglog, sebagian diantaranya dimanfaatkan oleh pengrajin jamu tradisional sebagai bahan jamu. Berdasarkan hasil penelitian, pada limbah kulit kopi tersebut mengandung Lemak Kasar, Serat Kasar dan Protein Kasar. Sehingga jika dilakukan pengolahan lebih lanjut dengan teknik dan mekanisme tertentu bisa dijadikan nutrisi tambahan untuk pakan ternak. Selain itu limbah kulit kopi juga mengandung minyak kulit kopi yang dalam pengolahan lebih lanjutnya bisa menghasilkan bioetanol, yang bisa dijadikan sebagai bahan bakar alternatif pengganti BBM.

Arif Budiman

 

PERTANIAN ORGANIK SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN January 25, 2013

Filed under: Sumberdaya — Urip Santoso @ 12:52 am
Tags:

 Oleh: HERRI FARIADI

ABSTRAK

Meningkatnya kegiatan produksi biomassa yang memanfaatkan tanah yang tak terkendali mengakibatkan kerusakan tanah untuk produksi biomassa, sehingga menurunkan mutu serta fungsi tanah yang pada akhirnya dapat mengancam kelangsungan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat disebabkan karena penggunaan agrokimia (pupuk dan pestisida) yang tidak proporsional. Dampak negatif dari penggunaan agrokimia antara lain berupa pencemaran air, tanah, kesehatan petani, menurunnya keanekaragaman hayati. Untuk itu solusi alternatif adalah  pertanian ramah lingkungan dengan menerapkan pertanian organik dalam pembangunan pertanian.  Makalah ini bertujuan untuk membahas mengenai visi pembangunan pertanian ke depan dan masalah dan tantangannya. Di dalam makalah ini juga akan dibahas keunggulan dan kelemahan pertanian organik. Diharapkan dengan adanya penjelasan ini maka akan timbul kesadaran pada diri kita semua bahwa pertanian organik merupakan pertanian masa depan sebagai usaha manusia menjaga kesehatan tubuh dan kelestarian alam dan lingkungan akan didapat sumber air yang aman untuk kita konsumsi. Data yang dikumpulkan dalam penulisan karya tulis ini adalah dengan menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari beberapa literatur ilmiah. Konsep pertanian berkelanjutan sebagai respon terhadap strategi pembangunan sebelumnya yang terfokus pada tujuan pertumbuhan ekonomi tinggi yang terbukti telah menimbulkan degradasi kapasitas produksi maupun kualitas lingkungan hidup. Masalah dan tantangan yang dihadapi dalam pertanian berkelanjutan adalah membangun pemerintahan yang baik dan memposisikan pertanian sebagai sektor andalan perekonomian nasional, mewujudkan kemandirian pangan dalam tatanan perdagangan dunia yang bebas dan tidak adil, mengurangi jumlah petani miskin, membangun basis bagi partisipasi petani, dan pemerataan hasil pembangunan, meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian, membangunan sistem agribisnis terkoordinatif, melestarikan sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, membangun sistem iptek yang efisien. Keunggulan dan keuntungan dari penerapan pertanian organik, adalah lebih mendukung usahatani yang berkelanjutan, penggunaan input luar yang rendah, perubahan pola konsumsi manusia, menghasilkan produk makanan yang sehat, adanya dukungan dri lembaga pemerintah dan swasta, ramah lingkungan. Sedangkan kendala atau permasalahan dalam pengembangan pertanian organik adalah:  rendahnya kualitas sumber daya manusia, lahan pertanian yang dimiliki relatif sempit, kebiasaan petani dalam menggunakan pestisida dan pupuk kikmia, belum ada jaminan pasar atau harga khusus untuk produk organik.

Kata kunci: kerusakan lingkungan, pertanian organik.pembangunan pertanian (more…)

 

ADAPTASI PETANI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM January 10, 2013

Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 11:14 pm
Tags: ,

M. Arief Firdaus (E2AA012014)

Abstrak

Meningkatnya kadar CO2 di atmosfer akibat pembakaran bahan bakar fosil, pengrusakan dan alih fungsi  hutan, kegiatan pertanian, industri dan limbahnya telah meyebabkan pemanasan global. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling dipengaruhi oleh perubahan iklim dikarenakan sifatnya yang banyak dipengaruhi oleh kondisi iklim lingkungan yang ada disekitarnya. Bagi petani kondisi ini mempunyai arti semakin tingginya ancaman menurunnya hasil pertanian atau bahkan gagal panen yang pada akhirnya mengancam ketahanan pangan. Kemampuan petani di tingkat lapangan untuk beradaptasi dengan kondisi ini menjadi sangat penting untuk mengurangi resiko ancaman yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Autonomous adaptation merupakan bentuk adaptasi sektoral/individu yang dilakukan petani menghadapi perubahan iklim. Sedangkan planned adaptation bersifat multisekoral/menyeluruh dan terencana. Beberapa faktor yang berhubungan dengan praktek pertanian yang adaptif (baik autonomous maupun planned adaptation) terhadap perubahan iklim adalah pengetahuan petani terhadap adanya perubahan iklim khususnya suhu udara dan curah hujan, pengalaman mengalami bencana terkait perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, sulitnya menentukan waktu tanam yang tepat, frekuensi pendampingan oleh tenaga tehnis, akses terhadap modal/input pertanian , akses dan pemanfaatan terhadap informasi klimatologi berhubungan dengan adopsi praktek pertanian yang adaptif, dan lokasi geografis.  Bentuk praktek pertanian adaptif yang dijumpai dalam telaah ini adalah memajukan waktu tanam berdasarkan informasi klimatologi, melakukan pemilihan jenis tanaman yang tepat sesuai perkiraan informasi klimatologi, pemanfaatan bibit unggul yang tolerant terhadap kondisi tertentu seperti kadar garam tinggi atau kondisi kering atau basah, rotasi dan diversifikasi tanaman, pertanian terintegrasi, pemanfaatan pupuk hayati, pemanfaatan biopeptisida, pengaturan sistim irigasi dan kegiatan penanaman pohon.

Kata kunci: perubahan iklim, adaptasi, pertanian, pemanasan global, praktek pertanian adaptif (more…)

 

Indikator Pemantau Kualitas Air December 17, 2012

Filed under: Sumberdaya — Urip Santoso @ 12:06 am
Tags:

Oleh : Novi Adi

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk kehidupan, pemanfaatan air utnuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungkan generasi sekarang dan generasi mendatang. Pelestarian sumberdaya air harus mendapat perhatian secara menyeluruh dengan memperhatikan aspek-aspek pendukung kelestarian sumberdaya perairan. Peran air sangat penting bagi kehidupan. Seluruh komponen dalam jaringan tubuh suatu organisme sangat tergantung dengan air. Dalam proses metabolisme, sistem jaringan semua memerlukan air. Melihat sedemikian pentingnya air dalam kehidupan, kita perlu lebih bijaksana dalam pemanfaatan air.

A. Pemantauan Kualitas Air

Pemantauan kualitas air penting dilakukan, karena akan berhubungan kelayakan dan baku mutu air. Peratuaran Pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Nilai kualitas air dari masing-masing golongan ditunjukkan dalam lampiran 3. Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut. (more…)